AIgo…..secara jujur aku mulai bingung bagaimana cara melanjutkan cerita you’r not alone 3 ini,sejujurnya aku juga pusing waktu sudah sampai ke’part 2 akhir, otakku berfikir hingga 180’ jauhnya….apalagi waktu menulis cerita di part 2 nya aku kehilangan bagian cerita part 1 karena sedikit kecerobohan ku sendiri tanpa sengaja men’delete kisahnya tanpa ingat meng’copinya. Akhirnya dengan terpaksa kembali mencoba membuat cerita di part 1 nya,tapi ternyata sulit juga mengulang cerita itu hingga menjadi sama seperti part 1 awal karena yang ada malah cerita part 1 dengan ide-ide tambahan baru. Di part 3 aku harus berusaha mendalami tiap karakter masing-masing yang aku buat, mana yang harusnya menjadi si pemeran yang baik, mana juga yang harus memiliki pemeran yang jahat, bagaimana ceritanya harus terus berkembang dan membuat banyak pembaca terus merasa terbawa arus cerita.
Orang-orang Indonesia sendiri tahu, jika cerita drama
yang dibuat oleh penulis negeri sendiri kadang-kadang membuat kita bosan dan
jenuh, kadang juga menjadi bingung dengan alur cerita yang penulis sendiri
buat, berbeda dengan alur cerita yang sering dibuat oleh penulis asia lainnya,
misalnya dari negeri tirai bambu atau negeri gingseng. Kita benar-benar terbawa
suasana dengan alur cerita yang mereka buat, sampai-sampai kita ingin terjun
sendiri kedalam kisah drama tersebut. Karena itu, saat membuat cerita you’r not
alone part 1 dan 2 aku harus benar-benar membuat para pembaca merasa ingin
masuk kedalam kisah ini
---------------------------------------------------------------------
“Apa modelnya sudah datang ?.”
Jo anna bertanya cepat kearah beberapa bawahannya
“belum nona .”
“Nona, gawat .”
Seorang pegawainya datang dengan tergopoh-gopoh,
kelihatannya dia cukup panic dan bingung
“Ada apa ?.”
Tanya jo anna dengan tatapan bingung
“Salah satu model mengalami cidera dipergelangan
kakinya, tanpa sengaja dia tergelincir saat berada ditoilet, bagaimana ini nona
?padahal waktunya sudah sangat sempit sekali, apalagi dia juga model yang akan
tampil bersama nona hyo rin dan pria pendamping nya nanti.”
“Apa ?.”
Jo anna bertanya kaget
“Kapan saja seharusnya dia tampil ?.”
Setelah barisan pertama selesai tampil, itu adalah
giliran nya yang pertama .”
Dengan sigap jo anna berlari kearah belakang
panggung, dia melihat seorang gadis model tengah duduk lemas disudut kiri panggung sambil memegangi kaki nya
“Sepertinya benar-benar tidak bisa berjalan dengan
baik.”
Seru jo anna
“Bawa dia kerumah sakit sekarang .”
“Tapi, nona .”
Seorang pegawainya berusaha untuk mencegah
“Mana gaunnya ?.”
“Dia harus menggunakan gaun pengantin ini .”
Nyonya seo berkata cepat sambil menyerahkan sebuah
gaun pernikahan kearah jo anna
“Model pengantin ?.”
Tanyanya cepat
“iya, dia memakai rancangan model terbaru gaun
pengantin keluaran chanel .”
Angguk nyonya seo cepat
Tanpa banyak bicara, jo anna segera menarik gaun
tersebut. Melihat nomor punggungnya lantas segera keruang ganti
“Cari penata riasnya, kau cepat ikut aku untuk
mengepasnya .”
“Apa ?.”
Jelas semuanya kaget
“Apa kalian meminta nyonya seo yang menggunakannya?
Atau kalian saja yang menggunakannya ?.”
Dia bertanya dengan para pegawai laki-laki
Dia sadar
benar, semua pegawai perempuan sudah memiliki tugas nya masing-masing, nyonya
seo bukanlah gadis muda, beberapa pegawai wanita yang tersisa tidak memiliki
postur tubuh yang cukup tinggi ataupun langsing. Ada juga pegawai yang memakai
kaca mata, seorang model peraga busana sangat mustahil menggunakan kaca mata,
untuk mencari soflence dalam keadaan terdesak juga terasa mustahil. Yang
tersisa hanya pegawai laki-laki, dan itu juga mustahil untuk diperhitungkan
Tanpa banyak ba bi bu, semuanya berusaha untuk
bekerja secepat mungkin, mereka sadar jika jo anna memiliki kriteria untuk
memerankan gadis pemilik gaun pernikahan tersebut, tapi yang mereka khawatirkan
adalah tuan yong, jika mereka tahu putrinya yang akan tampil diperagaan busana
nanti, apa yang harus mereka katakan pada presdirnya itu
Jo anna tahu resiko yang dia ambil, tapi jika dia
terus mempertimbangkan untuk mencari model pengganti, itu berarti kegagalan
dalam pagelaran busana yang telah dia rencanakan selama berbulan-bulan ini.
Bahkan dia harus menerima malu dari banyak pencetus fashion di korea serta
diluar negeri jika pagelaran kali ini gagal, bisa jadi juga dia tidak bisa
mengambil alih taesan fashion dari tangan ayahnya jika dia terus
mempertimbangkan hal darurat seperti
itu. Dia tidak sempat ,memikirkan tentang perjalanan yang telah dia rencanakan
kemarin, dia juga tidak memikirkan resiko yang harus dia ambil setelah malam ini,
asalakan bisa menyelamatkan pagelaran busana kali ini, itu sudah cukup bagi
nya.
Plash….lampu cahaya panggung taesan fashion mulai
bersinar dimana-mana, itu berarti giliran dia yang harus berjalan menuju
kedepan, dia tahu pasti ayahnya dan beberapa dewan direksi akan melihat
penampilannya, tapi dia yakin mereka tidak akan mengenalinya untuk beberapa
waktu, dia sudah meminta penata rias untuk membuat penampilannya berubah 180’,
jika dia beruntung maka ayah nya maupun dewan direksi tidak akan menyadari
kehadirannya,tapi jika dia tidak beruntung maka itu adalah bencana tersendiri
untuknya. Nyonya seo menatap khwatir kearah jo anna, tapi didalam hatinya, dia
juga memiliki keyakinan yang sama. Presdir pasti tidak menyadari kehadiran
putrinya diantara puluhan model lainnya
“semoga
semua nya berjalan lancar”
Gumam jo anna dalam hati
Saat berjalan kearah depan, rasanya cukup ragu dan
gemetaran, tapi dia berusaha untuk menguasai panggung sebaik mungkin.
Setidaknya dulu waktu kuliah diprancis, dia pernah ikut kursus fashion dan
pernah ikut perlombaan fashion show beberapa kali, tapi karena ayahnya pernah
menentang keras kegiatannya maka dia menghentikan kegiatannya itu tanpa berniat
melanjutkannya lagi. Tapi kali ini dia harus melakukannya
“Nona seo, apa kita pernah menyewa model dengan nomor
punggung 3 itu ? aku rasa dipagelaran busana jo anna sebelumnya kita belum
pernah melihatnya .”
Tiba-tiba salah satu dewan dereksi bertanya bingung
kearah nyonya seo
Nyonya seo sedikit tercekat, sepertinya dia bingung
harus berkata apa, karyawan yang lain saling menoleh, sepertinya tuan yong juga
menyadari akan hal tersebut
“Apa jo anna pernah membuat audisi baru dalam
pencarian model sebelum ini tanpa sepengetahuan kami ?”
Waduh……kacau juga jika tuan yong tahu jika itu adalah
putrinya
“Tidak pak presdir, itu adalah model pengganti saya
.”
Tiba-tiba seorang gadis muncul dari arah samping tuan
yong
“Nona yuuri .”
Nyonya seo dan yang lainnya sedikit kaget, mereka
fikir sudah mengantar yuuri menuju kerumah sakit
“Ada apa dengan pergelangan kaki mu, yuuri ?.”
Beberapa dewan direksi termasuk presdir menatap kaget
kearah pergelangan kaki yuuri yang sedikit membengkak dan dibalut perban
“Saya tergelincir dikamar mandi sesaat sebelum
mengepas gaunnya .”
Ucap yuuri
cepat, lalu melanjutkan kata-katanya lagi
“Saya terpaksa menggunakan model pengganti untuk
pagelarannya, rasanya mustahil memanggil model yang biasa mengisi acara
pagelaran kita karena waktunya sangat mendesak, karena itu saya terpaksa
menggunakan gadis itu.”
Ucap yuuri lagi
“Mohon kiranya pak presdir dan para dewan direksi
memakluminya .”
Setelah berkata begitu, yuuri membungkukkan pelan
tubuhnya untuk pamit pulang
“Iya….bukan masalah, istirahatlah hingga pergelangan
kaki mu benar-benar membaik.”
Ujar presdir cepat
Sepertinya nyonya seo dan yang lainnya cukup lega
dengan penjelasan yuuri, presdir jadi tidak sempat memperhatikan siapa gadis yang ada diatas
panggung karena yuuri berhasil mengalihkan pandangan presdir dan para dewan
direksi
Artinya hingga menunggu sesi penutup, disana hanya
ada jo anna, hyo rin dan seorang model pria saja. Jika beruntung, artinya sesi
terakhir berhasil dileati dengan mulus. Tapi bagaimana mencari cara agar
presdir bisa segerapergi meninggalkan pagelaran busana sebelumacara penutup
dimulai ?
“Apa kau model baru itu ? aku belum pernah melihat mu
sebelum nya .”
Hyo rin bertanya dengan nada angkuh kearah jo anna,
tak ada yang heran dengan sikap hyo rin yang angkuh. Dia merupakan model kelas
atas dalam fashion show dikorea, dengan tingkat bayaran yang tinggi dia bebas
memilih untuk melakukan apa saja dan bersikap seenaknya saja
Jo anna tersenyum kecil, menatap kearah hyo rin
dengan tatapan dingin
“Apa
kau tidak tahu sedang bicara dengan siapa ?.”
Ujarnya dalam hati
“Harusnya yuuri yang ada disini bukan? Kenapa juga
harus kamu yang menggantikan posisi nya disaat penting seperti ini?.”
“harusnya
aku tidak menggunakan mu dalam peragaan busana kali ini, tapi karena presdir
yang meminta aku terpaksa meng’iyakan nya .”
Ujar jo anna lagi dalam hati
“Aku benci harus berada satu panggung dengan model
yang masih bau kencur. Kenapa juga presdir dan direktur taesan harus
mempekerjakan model baru seperti kamu .”
Hyo rin mulai mengeluh kesal
“Harusnya aku menemui direktur taesan setelah acara fashion show ini selesai.”
Lanjutnya, jo anna kelihatan acuh tak acuh dan terus
sibuk membenahi riasannya
“Aish…..apa kau bisu ? kenapa tidak menjawab
pertanyaan ku sama sekali ?.”
“Tidak, aku sama sekali tidak bisu .”
Jawab jo anna cuek sambil merapikan riasannya kembali
“Apa ?.”
Sepertinya hyo rin tidak suka dengan cara jo anna
menjawab kata-kata nya
“kau… .”
Belum sempat dia bicara, nyonya seo segera masuk
kedalam ruangan itu
“maaf nona .”
“Iya .”
Hyo rin sudah merasa bangga saat nyonya seo datang
melalui pintu depan untuk menemuinya
“maaf nona .”
Tanpa mempedulikan hyo rin, nyonya seo membungkukkan
pelan tubuhnya kearah jo anna. Hyo rin membelalakkan mata nya kaget
Lalu nyonya seo membisikkan sesuatu kearah jo anna
“kakek .”
Ujar jo anna pelan membalas kata-kata nyonya seo
“Iya, saya mengerti .”
Setelah itu nyonya seo kembali membungkukkan pelan
tubuhnya lantas segera keluar dari ruangan itu
“Apa nyonya seo ibu mu? Atau nyonya seo adalah pembantu
mu? Kenapa dia memperlakuanmu seakan-akan kamulah pemilik group taesan ini !.”
Hyo rin terus mengeluh dengan perasaan kesal
“Apa para nona-nona sudah siap?.”
Seorang pria muncul dari arah balik pintu, lee
yong . Model utama pria dalam pagelaran busana kali
ini. Dia merupakan pria keturunan jepang –korea, lama merintis karir dijepang
dan diprancis. Nama nya mulai terkenal karena dia pernah beberapa kali menjadi
model pada majalah vogue dan playboy
“Tentu saja .”
Jawab hyo rin cepat, beranjak pergi menghampiri lee yong sambil tersenyum kecil, sejenak yong jae
melirik kearah jo anna
“Apa kamu model baru itu ?.”
Tanyanya pelan, lantas mendekati Jo anna
“rasanya pasti deg-deg’an waktu pertama kali tampil
diatas panggung terbuka. Awalnya aku juga merasakan hal yang sama, tapi
perasaan itu akan hilang dengan sendirinya jika kamu mulai berjalan diatas
panggung bersama dengan yang lainnya .”
Ujar lee yong sambil mengulurkan tangan kirinya, meminta
agar jo anna meraih tangan kirinya itu
“Anggaplah panggung malam ini merupakan milik mu .”
Lee yong menebarkan senyum manisnya kearah jo anna,
hyo rin kelihatan tidak senang.matanya menatap kesal kearah lee yong dan jo anna
Mereka bertiga mulai berjalan menuju keatas panggung,
jo anna kelihatan sedikit lega saat mendengar kabar ayahnya sudah pulang lebih
dulu tanpa bisa menonton pagelaran busananya hingga selesai setelah mendapat
kabar dari pamannya jika sesuatu yang buruk terjadi pada kakeknya. Tapi jo anna
tidak begitu merasa lega, karena sebenarnya itu adalah sandiwara yang harus
dia, paman dan kakeknya ciptakan.
---------------------------------------------------------------------------
“Sepertinya semua cukup berjalan dengan lancer, min
ho .”
Ju won berkata dengan nada senang, sebentar-sebentar
dia memutar gelas berisi soju yang ada ditangannya lalu menuangkan sedikit soju
kedalam gelas milik min ho
“Sepertinya kakak mu pun sukses dalam pagelaran
busana nya .”
Min ho tersenyum kecil
“Aku cukup senang
yong jae bisa melakukan semuanya dengan baik .”
“Sebenarnya aku merasa heran juga, kenapa selera
kalian berdua sangat berbeda? Bukannya kalian 2 bersaudara yang lahir dari
wanita yang sama juga, tapi kenapa untuk banyak hal kalian memiliki pola fikir
dan selera yang berbeda ?.”
Hihihihi…min ho tertawa kecil
“Kau fikir, kami harus melakukan banyak hal secara
bersama-sama ?melakukan kegiatan yang sama, punya selera pakaian yang sama,
punya kegiatan yang sama, punya keinginan yang sama, bahkan ingin memiliki
gadis yang sama? Kau pikir kami ini kembar identik apa ?.”
Ledek min ho cepat
“Jika selera kami sama, jangan-jangan kami akan tidur
dengan gadis yang sama malam ini dikamar ini .”
Lagi-lagi min ho tertawa kecil
“Yah..yah…Aku harus bersyukur karena hanya kau yang
berada disini, jika yong jae juga berada
disini bersama ku dan memiliki sifat serta kebiasaan yang sama dengan mu,
setidaknya aku bisa mati berdiri saat ini juga .”
Min ho terkekeh
“Untunglah anak emas itu memiliki sifat baik seperti
ibu, meskipun dia sering membangkang dan tidak menuruti kata-kata ayah,
setidaknya dia merupakan cucu kebanggaan kakek .dan nenek. Tapi malangnya bukan
cucu kebanggaan nya yang harus menikahi gadis taesan itu, melainkan aku.
Ckckckkckcck seorang pria hwarang harus bersabar menghadapi semua ini ”
Min ho berkata dengan nada cuek kearah ju won, sesaat
dia menatapi wajah ju won kemudian bertanya
“Ngomong-ngomong, aPa kau sudah mendapatkan info
tentang si gadis taesan itu ?.”
Ju won buru-buru meraih sesuatu dari dalam tas
miliknya
“Hidupnya tidak jauh menyedihkan seperti hidup mu .”
Kata ju won cepat lantas menyerahkan sesuatu kearah
min ho
“Apa ?.”
Min ho bertanya heran sambil mengerutkan dahinya,
lantas dia menatap selembar kertas yang ada ditangannya dan selembar foto usang
“Sudah ku bilang sangat sulit mencari info tentang
penerus taesan itu, aku hanya bisa menemukan sejarah tentang kehidupannya tapi
tetap gagal mencari tahu bagaimana rupa atau bentuk wajahnya, tapi setidaknya
kita bisa lihat wajahnya dimasa kecilnya dulu .”
Tanpa mempedulikan kata-kata ju won, dia berujar
“Kasus ?.”
Tanya min ho sambil membaca tulisan yang ada
diselembar kertas yang ju won berikan tadi
“Hm…”
Ju won mengangguk pelan
“Dia sempat merasa depresi dengan kehidupannya, dia
pernah hampir dipenjara karena ketahuan membawa narkoba didalam mobilnya, dia
juga pernah tertangkap basah disebuah club malam di new york, saat di’tes urine
dia positive menggunakan narkoba dan hebatnya ketika itu belum cukup umur, ada
yang bilang saat itu usianya masih 15 tahun. Hubungannya dengan presdir taesan
tidak begitu baik, ada yang bilang mereka belum pernah tampil bersama dalam
kegiatan apapun yang menyangkut taesan, banyak yang bilang putrinya menyimpan
demdam berkepanjangan setelah kematian ibunya saat dia masih berusia 6 tahun.
Gosip pernah terdengar disekitar taesan, ayahnya dan ibu mudanya lah yang
membuang keluar ibu gadis itu. Ada yang bilang istri nya itu masih hidup tapi
tidak tahu dimana keberadaannya saat ini, tapi ada juga yang bilang jika
istrinya itu meninggal dalam kecelakaan yang menimpanya saat dia masih berusia
6 tahun .”
Min ho tidak berkata apa-apa, dia berusaha
mendengarkan penjelasan ju won sambil beberapa kali menuangkan soju kedalam gelasnya
“Beberapa pria mendekatinya karena tertarik dengan
group taesan yang disandangnya, beberapa tahun yang lalu dia sempat menjalin
hubungan dengan seorang pria asal Taiwan, ada yang bilang pria itu anak pemilik
resort B’One di jepang, tapi hubungan itu tidak berlanjut saat diketahui ayah
pria itu hampir bangkrut dan keluarga mereka merencanakan untuk mengambil alih B’One
kembali dengan saham taesan melalui putri pemilik taesan. Ckckckckckck pria itu
tidak melakukannya dengan mulus, mungkin karena tergesa-gesa rencananya jadi
gagal .”
Min ho menyela dengan cepat
“Mungkin bukan tergesa-gesa, aku tahu putra pemilik
group B;one itu, dia juga pria yang angkuh dan play boy. Barangkali tanpa sengaja
gadis itu pernah memergoki dia menggandeng gadis lain diluar sana, karena bukan
tipe gadis yang mau memberikan kesempatan dua kali pada orang-orang
disekitarnya jadi pilihan akhir yang dia pilih adalah mengakhiri hubungan
mereka begitu saja .”
“O… .”
Ju won membulatkan bibirnya
“lalu siapa
pria kecil ini ?.”
Min ho bertanya sesaat melihat foto lama yang ada
ditangannya, seorang anak laki-laki berusia 7 tahunan tampak berdiri disamping presdir taesan
“Bukannya taesan tidak memiliki seorang putra ?.”
Min ho mengernyitkan sedikit keningnya
“Entalah, aku juga heran kenapa ada anak laki-laki
dalam foto keluarga besar ini dulu. Ada yang bilang anak laki-laki itu sudah
meninggal dunia tanpa ada yang tahu, status apa yang dimiliki dia dalam
keluarga taesan itu .”
“Bukannya kehidupan dikeluarga taesan begitu menarik
? ini malah membuatku jauh ingin masuk kedalam .”
“Tapi min ho, kelihatan nya hubungan ini akan terasa
sia-sia. Gadis ini bukan type gadis yang gampang jatuh cinta, dia paham
betul jika semua pria yang mendekatinya
hanya tertarik pada status taesan yang disandangnya. Jika dia setuju dengan
perjodohan yang presdir ciptakan bersama presdir taesan, itu berarti dia hanya
ingin membuat kesepakatan semata bersama mu tentang status pernikahan kalian
nantinya .”
Kelihatannya ju won khawatir dengan apa yang akan
terjadi dengan perjodohan bosnya itu
Min ho menatap
kearah luar jendela kamar hotelnya
dengan tatapan aneh, cukup lama dia diam tanpa begriming sedikitpun,
kemudian dia berkata
“Bukannya gadis itu kelihatan menarik? Bagaimana dia
bisa terus bertahan ketika sudah menjadi bagian dari dalam diri seorang putra hwarang
yang lebih suka berfoya-foya dan tidak peduli dengan urusan pasangannya?
Bukannya menarik hidup bersama gadis seperti dia, sama-sama pemberontak dan
liar. Jika dia berfikir seperti itu, Bukannya bagus kami bisa membuat
kesepakatan besar dalam pernikahan ini nantinya ? .”
Ujar min ho cepat, lantas dia kembali berkata
“Asalkan dengan menikah dengannya, presdir mau
menyerahkan hwarang resort dan hwarang jewell secara penuh pada ku, aku tidak
akan merasa rugi karena sudah rela menggadaikan masa depan ku dengan gadis penerus
taesan itu .”
“Akh….aku benar-benar gila dengan jalan pemikiran
keluarga kaya seperti kalian, sepertinya status keuangan lebih penting dari
pada status pernikahan .”
Eluh ju won cepat, lantas kembali melanjutkan
kata-katanya
“Setidaknya, sebelum terus membahas tentang gadis itu
dan pernikahan kalian,kau harus terlebih dulu tahu jika yong jae akan tiba di
bandara 2 jam lagi .”
“Apa ?.”
Min ho menatap kaget kearah ju won
“APa yang dia lakukan dijepang ?.”
Ju won mengangkat bahunya pelan
“Entalah .”
--------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar