Minggu, 05 Mei 2013

You’r not alone 3


AIgo…..secara jujur aku mulai bingung bagaimana cara melanjutkan cerita you’r not alone 3 ini,sejujurnya aku juga pusing waktu sudah sampai ke’part 2 akhir, otakku berfikir hingga 180’ jauhnya….apalagi waktu menulis cerita di part 2 nya aku kehilangan bagian cerita part 1 karena sedikit kecerobohan ku sendiri tanpa sengaja men’delete kisahnya tanpa ingat meng’copinya. Akhirnya dengan terpaksa kembali mencoba membuat cerita di part 1 nya,tapi ternyata sulit juga mengulang cerita itu hingga menjadi sama seperti part 1 awal karena yang ada malah cerita part 1 dengan ide-ide tambahan baru. Di part 3 aku harus berusaha mendalami tiap karakter masing-masing yang aku buat, mana yang harusnya menjadi si pemeran yang baik, mana juga yang harus memiliki  pemeran yang jahat, bagaimana ceritanya harus terus berkembang dan membuat banyak pembaca terus merasa terbawa arus cerita.

Orang-orang Indonesia sendiri tahu, jika cerita drama yang dibuat oleh penulis negeri sendiri kadang-kadang membuat kita bosan dan jenuh, kadang juga menjadi bingung dengan alur cerita yang penulis sendiri buat, berbeda dengan alur cerita yang sering dibuat oleh penulis asia lainnya, misalnya dari negeri tirai bambu atau negeri gingseng. Kita benar-benar terbawa suasana dengan alur cerita yang mereka buat, sampai-sampai kita ingin terjun sendiri kedalam kisah drama tersebut. Karena itu, saat membuat cerita you’r not alone part 1 dan 2 aku harus benar-benar membuat para pembaca merasa ingin masuk kedalam kisah ini

---------------------------------------------------------------------

“Apa modelnya sudah datang ?.”
Jo anna bertanya cepat kearah beberapa bawahannya
“belum nona .”
“Nona, gawat .”
Seorang pegawainya datang dengan tergopoh-gopoh, kelihatannya dia cukup panic dan bingung
“Ada apa ?.”
Tanya jo anna dengan tatapan bingung
“Salah satu model mengalami cidera dipergelangan kakinya, tanpa sengaja dia tergelincir saat berada ditoilet, bagaimana ini nona ?padahal waktunya sudah sangat sempit sekali, apalagi dia juga model yang akan tampil bersama nona hyo rin dan pria pendamping nya nanti.”
“Apa ?.”
Jo anna bertanya kaget
“Kapan saja seharusnya dia tampil ?.”
Setelah barisan pertama selesai tampil, itu adalah giliran nya yang pertama .”
Dengan sigap jo anna berlari kearah belakang panggung, dia melihat seorang gadis model tengah duduk lemas disudut  kiri panggung sambil memegangi kaki nya
“Sepertinya benar-benar tidak bisa berjalan dengan baik.”
Seru jo anna
“Bawa dia kerumah sakit sekarang .”
“Tapi, nona .”
Seorang pegawainya berusaha untuk mencegah
“Mana gaunnya ?.”
“Dia harus menggunakan gaun pengantin ini .”
Nyonya seo berkata cepat sambil menyerahkan sebuah gaun pernikahan kearah jo anna
“Model pengantin ?.”
Tanyanya cepat
“iya, dia memakai rancangan model terbaru gaun pengantin keluaran chanel .”
Angguk nyonya seo cepat
Tanpa banyak bicara, jo anna segera menarik gaun tersebut. Melihat nomor punggungnya lantas segera keruang ganti
“Cari penata riasnya, kau cepat ikut aku untuk mengepasnya .”
“Apa ?.”
Jelas semuanya kaget
“Apa kalian meminta nyonya seo yang menggunakannya? Atau kalian saja yang menggunakannya ?.”
Dia bertanya dengan para pegawai laki-laki
Dia  sadar benar, semua pegawai perempuan sudah memiliki tugas nya masing-masing, nyonya seo bukanlah gadis muda, beberapa pegawai wanita yang tersisa tidak memiliki postur tubuh yang cukup tinggi ataupun langsing. Ada juga pegawai yang memakai kaca mata, seorang model peraga busana sangat mustahil menggunakan kaca mata, untuk mencari soflence dalam keadaan terdesak juga terasa mustahil. Yang tersisa hanya pegawai laki-laki, dan itu juga mustahil untuk diperhitungkan
Tanpa banyak ba bi bu, semuanya berusaha untuk bekerja secepat mungkin, mereka sadar jika jo anna memiliki kriteria untuk memerankan gadis pemilik gaun pernikahan tersebut, tapi yang mereka khawatirkan adalah tuan yong, jika mereka tahu putrinya yang akan tampil diperagaan busana nanti, apa yang harus mereka katakan pada presdirnya itu
Jo anna tahu resiko yang dia ambil, tapi jika dia terus mempertimbangkan untuk mencari model pengganti, itu berarti kegagalan dalam pagelaran busana yang telah dia rencanakan selama berbulan-bulan ini. Bahkan dia harus menerima malu dari banyak pencetus fashion di korea serta diluar negeri jika pagelaran kali ini gagal, bisa jadi juga dia tidak bisa mengambil alih taesan fashion dari tangan ayahnya jika dia terus mempertimbangkan hal  darurat seperti itu. Dia tidak sempat ,memikirkan tentang perjalanan yang telah dia rencanakan kemarin, dia juga tidak memikirkan resiko yang harus dia ambil setelah malam ini, asalakan bisa menyelamatkan pagelaran busana kali ini, itu sudah cukup bagi nya.

Plash….lampu cahaya panggung taesan fashion mulai bersinar dimana-mana, itu berarti giliran dia yang harus berjalan menuju kedepan, dia tahu pasti ayahnya dan beberapa dewan direksi akan melihat penampilannya, tapi dia yakin mereka tidak akan mengenalinya untuk beberapa waktu, dia sudah meminta penata rias untuk membuat penampilannya berubah 180’, jika dia beruntung maka ayah nya maupun dewan direksi tidak akan menyadari kehadirannya,tapi jika dia tidak beruntung maka itu adalah bencana tersendiri untuknya. Nyonya seo menatap khwatir kearah jo anna, tapi didalam hatinya, dia juga memiliki keyakinan yang sama. Presdir pasti tidak menyadari kehadiran putrinya diantara puluhan model lainnya
“semoga semua nya berjalan lancar”
Gumam jo anna dalam hati
Saat berjalan kearah depan, rasanya cukup ragu dan gemetaran, tapi dia berusaha untuk menguasai panggung sebaik mungkin. Setidaknya dulu waktu kuliah diprancis, dia pernah ikut kursus fashion dan pernah ikut perlombaan fashion show beberapa kali, tapi karena ayahnya pernah menentang keras kegiatannya maka dia menghentikan kegiatannya itu tanpa berniat melanjutkannya lagi. Tapi kali ini dia harus melakukannya
“Nona seo, apa kita pernah menyewa model dengan nomor punggung 3 itu ? aku rasa dipagelaran busana jo anna sebelumnya kita belum pernah melihatnya .”
Tiba-tiba salah satu dewan dereksi bertanya bingung kearah nyonya seo
Nyonya seo sedikit tercekat, sepertinya dia bingung harus berkata apa, karyawan yang lain saling menoleh, sepertinya tuan yong juga menyadari akan hal tersebut
“Apa jo anna pernah membuat audisi baru dalam pencarian model sebelum ini tanpa sepengetahuan kami ?”
Waduh……kacau juga jika tuan yong tahu jika itu adalah putrinya
“Tidak pak presdir, itu adalah model pengganti saya .”
Tiba-tiba seorang gadis muncul dari arah samping tuan yong
“Nona yuuri .”
Nyonya seo dan yang lainnya sedikit kaget, mereka fikir sudah mengantar yuuri menuju kerumah sakit
“Ada apa dengan pergelangan kaki mu, yuuri ?.”
Beberapa dewan direksi termasuk presdir menatap kaget kearah pergelangan kaki yuuri yang sedikit membengkak dan dibalut perban
“Saya tergelincir dikamar mandi sesaat sebelum mengepas gaunnya .”
 Ucap yuuri cepat, lalu melanjutkan kata-katanya lagi
“Saya terpaksa menggunakan model pengganti untuk pagelarannya, rasanya mustahil memanggil model yang biasa mengisi acara pagelaran kita karena waktunya sangat mendesak, karena itu saya terpaksa menggunakan gadis itu.”
Ucap yuuri lagi
“Mohon kiranya pak presdir dan para dewan direksi memakluminya .”
Setelah berkata begitu, yuuri membungkukkan pelan tubuhnya untuk pamit pulang
“Iya….bukan masalah, istirahatlah hingga pergelangan kaki mu benar-benar membaik.”
Ujar presdir cepat
Sepertinya nyonya seo dan yang lainnya cukup lega dengan penjelasan yuuri, presdir jadi tidak sempat  memperhatikan siapa gadis yang ada diatas panggung karena yuuri berhasil mengalihkan pandangan presdir dan para dewan direksi
Artinya hingga menunggu sesi penutup, disana hanya ada jo anna, hyo rin dan seorang model pria saja. Jika beruntung, artinya sesi terakhir berhasil dileati dengan mulus. Tapi bagaimana mencari cara agar presdir bisa segerapergi meninggalkan pagelaran busana sebelumacara penutup dimulai ?
“Apa kau model baru itu ? aku belum pernah melihat mu sebelum nya .”
Hyo rin bertanya dengan nada angkuh kearah jo anna, tak ada yang heran dengan sikap hyo rin yang angkuh. Dia merupakan model kelas atas dalam fashion show dikorea, dengan tingkat bayaran yang tinggi dia bebas memilih untuk melakukan apa saja dan bersikap seenaknya saja
Jo anna tersenyum kecil, menatap kearah hyo rin dengan tatapan dingin
“Apa kau tidak tahu sedang bicara dengan siapa ?.”
Ujarnya dalam hati
“Harusnya yuuri yang ada disini bukan? Kenapa juga harus kamu yang menggantikan posisi nya disaat penting seperti ini?.”
“harusnya aku tidak menggunakan mu dalam peragaan busana kali ini, tapi karena presdir yang meminta aku terpaksa meng’iyakan nya .”
Ujar jo anna lagi dalam hati
“Aku benci harus berada satu panggung dengan model yang masih bau kencur. Kenapa juga presdir dan direktur taesan harus mempekerjakan model baru seperti kamu .”
Hyo rin mulai mengeluh kesal
“Harusnya aku menemui  direktur taesan setelah acara  fashion show ini  selesai.”
Lanjutnya, jo anna kelihatan acuh tak acuh dan terus sibuk membenahi riasannya
“Aish…..apa kau bisu ? kenapa tidak menjawab pertanyaan ku sama sekali ?.”
“Tidak, aku sama sekali tidak bisu .”
Jawab jo anna cuek sambil merapikan riasannya kembali
“Apa ?.”
Sepertinya hyo rin tidak suka dengan cara jo anna menjawab kata-kata nya
“kau… .”
Belum sempat dia bicara, nyonya seo segera masuk kedalam ruangan itu
“maaf nona .”
“Iya .”
Hyo rin sudah merasa bangga saat nyonya seo datang melalui pintu depan untuk menemuinya
“maaf nona .”
Tanpa mempedulikan hyo rin, nyonya seo membungkukkan pelan tubuhnya kearah jo anna. Hyo rin membelalakkan mata nya kaget
Lalu nyonya seo membisikkan sesuatu kearah jo anna
“kakek .”
Ujar jo anna pelan membalas kata-kata nyonya seo
“Iya, saya mengerti .”
Setelah itu nyonya seo kembali membungkukkan pelan tubuhnya lantas segera keluar dari ruangan itu
“Apa nyonya seo ibu mu? Atau nyonya seo adalah pembantu mu? Kenapa dia memperlakuanmu seakan-akan kamulah pemilik group taesan ini !.”
Hyo rin terus mengeluh dengan perasaan kesal
“Apa para nona-nona sudah siap?.”
Seorang pria muncul dari arah balik pintu, lee yong   . Model utama pria dalam pagelaran busana kali ini. Dia merupakan pria keturunan jepang –korea, lama merintis karir dijepang dan diprancis. Nama nya mulai terkenal karena dia pernah beberapa kali menjadi model pada majalah vogue dan playboy
“Tentu saja .”
Jawab hyo rin cepat, beranjak pergi menghampiri  lee yong  sambil tersenyum kecil, sejenak yong jae melirik kearah jo anna
“Apa kamu model baru itu ?.”
Tanyanya pelan, lantas mendekati Jo anna
“rasanya pasti deg-deg’an waktu pertama kali tampil diatas panggung terbuka. Awalnya aku juga merasakan hal yang sama, tapi perasaan itu akan hilang dengan sendirinya jika kamu mulai berjalan diatas panggung bersama dengan yang lainnya .”
Ujar lee yong sambil mengulurkan tangan kirinya, meminta agar jo anna meraih tangan kirinya itu
“Anggaplah panggung malam ini merupakan milik mu .”
Lee yong menebarkan senyum manisnya kearah jo anna, hyo rin kelihatan tidak senang.matanya menatap kesal kearah  lee yong  dan jo anna
Mereka bertiga mulai berjalan menuju keatas panggung, jo anna kelihatan sedikit lega saat mendengar kabar ayahnya sudah pulang lebih dulu tanpa bisa menonton pagelaran busananya hingga selesai setelah mendapat kabar dari pamannya jika sesuatu yang buruk terjadi pada kakeknya. Tapi jo anna tidak begitu merasa lega, karena sebenarnya itu adalah sandiwara yang harus dia, paman dan kakeknya ciptakan.

---------------------------------------------------------------------------

“Sepertinya semua cukup berjalan dengan lancer, min ho .”
Ju won berkata dengan nada senang, sebentar-sebentar dia memutar gelas berisi soju yang ada ditangannya lalu menuangkan sedikit soju kedalam gelas milik min ho
“Sepertinya kakak mu pun sukses dalam pagelaran busana nya .”
Min ho tersenyum kecil
“Aku cukup senang  yong jae bisa melakukan semuanya dengan baik .”
“Sebenarnya aku merasa heran juga, kenapa selera kalian berdua sangat berbeda? Bukannya kalian 2 bersaudara yang lahir dari wanita yang sama juga, tapi kenapa untuk banyak hal kalian memiliki pola fikir dan selera yang berbeda ?.”
Hihihihi…min ho tertawa kecil
“Kau fikir, kami harus melakukan banyak hal secara bersama-sama ?melakukan kegiatan yang sama, punya selera pakaian yang sama, punya kegiatan yang sama, punya keinginan yang sama, bahkan ingin memiliki gadis yang sama? Kau pikir kami ini kembar identik apa ?.”
Ledek min ho cepat
“Jika selera kami sama, jangan-jangan kami akan tidur dengan gadis yang sama malam ini dikamar ini .”
Lagi-lagi min ho tertawa kecil
“Yah..yah…Aku harus bersyukur karena hanya kau yang berada disini,  jika yong jae juga berada disini bersama ku dan memiliki sifat serta kebiasaan yang sama dengan mu, setidaknya aku bisa mati berdiri saat ini juga .”
Min ho terkekeh
“Untunglah anak emas itu memiliki sifat baik seperti ibu, meskipun dia sering membangkang dan tidak menuruti kata-kata ayah, setidaknya dia merupakan cucu kebanggaan kakek .dan nenek. Tapi malangnya bukan cucu kebanggaan nya yang harus menikahi gadis taesan itu, melainkan aku. Ckckckkckcck seorang pria hwarang harus bersabar menghadapi semua ini ”
Min ho berkata dengan nada cuek kearah ju won, sesaat dia menatapi wajah ju won kemudian bertanya
“Ngomong-ngomong, aPa kau sudah mendapatkan info tentang si gadis taesan itu ?.”
Ju won buru-buru meraih sesuatu dari dalam tas miliknya
“Hidupnya tidak jauh menyedihkan seperti hidup mu .”
Kata ju won cepat lantas menyerahkan sesuatu kearah min ho
“Apa ?.”
Min ho bertanya heran sambil mengerutkan dahinya, lantas dia menatap selembar kertas yang ada ditangannya dan selembar foto usang
“Sudah ku bilang sangat sulit mencari info tentang penerus taesan itu, aku hanya bisa menemukan sejarah tentang kehidupannya tapi tetap gagal mencari tahu bagaimana rupa atau bentuk wajahnya, tapi setidaknya kita bisa lihat wajahnya dimasa kecilnya dulu .”
Tanpa mempedulikan kata-kata ju won, dia berujar
“Kasus ?.”
Tanya min ho sambil membaca tulisan yang ada diselembar kertas yang ju won berikan tadi
“Hm…”
Ju won mengangguk pelan
“Dia sempat merasa depresi dengan kehidupannya, dia pernah hampir dipenjara karena ketahuan membawa narkoba didalam mobilnya, dia juga pernah tertangkap basah disebuah club malam di new york, saat di’tes urine dia positive menggunakan narkoba dan hebatnya ketika itu belum cukup umur, ada yang bilang saat itu usianya masih 15 tahun. Hubungannya dengan presdir taesan tidak begitu baik, ada yang bilang mereka belum pernah tampil bersama dalam kegiatan apapun yang menyangkut taesan, banyak yang bilang putrinya menyimpan demdam berkepanjangan setelah kematian ibunya saat dia masih berusia 6 tahun. Gosip pernah terdengar disekitar taesan, ayahnya dan ibu mudanya lah yang membuang keluar ibu gadis itu. Ada yang bilang istri nya itu masih hidup tapi tidak tahu dimana keberadaannya saat ini, tapi ada juga yang bilang jika istrinya itu meninggal dalam kecelakaan yang menimpanya saat dia masih berusia 6 tahun .”
Min ho tidak berkata apa-apa, dia berusaha mendengarkan penjelasan ju won sambil beberapa kali menuangkan soju kedalam gelasnya
“Beberapa pria mendekatinya karena tertarik dengan group taesan yang disandangnya, beberapa tahun yang lalu dia sempat menjalin hubungan dengan seorang pria asal Taiwan, ada yang bilang pria itu anak pemilik resort B’One di jepang, tapi hubungan itu tidak berlanjut saat diketahui ayah pria itu hampir bangkrut dan keluarga mereka merencanakan untuk mengambil alih B’One kembali dengan saham taesan melalui putri pemilik taesan. Ckckckckckck pria itu tidak melakukannya dengan mulus, mungkin karena tergesa-gesa rencananya jadi gagal .”
Min ho menyela dengan cepat
“Mungkin bukan tergesa-gesa, aku tahu putra pemilik group B;one itu, dia juga pria yang angkuh dan play boy. Barangkali tanpa sengaja gadis itu pernah memergoki dia menggandeng gadis lain diluar sana, karena bukan tipe gadis yang mau memberikan kesempatan dua kali pada orang-orang disekitarnya jadi pilihan akhir yang dia pilih adalah mengakhiri hubungan mereka begitu saja .”
“O… .”
Ju won membulatkan bibirnya
 “lalu siapa pria kecil ini ?.”
Min ho bertanya sesaat melihat foto lama yang ada ditangannya, seorang anak laki-laki berusia 7 tahunan  tampak berdiri disamping presdir taesan
“Bukannya taesan tidak memiliki seorang putra ?.”
Min ho mengernyitkan sedikit keningnya
“Entalah, aku juga heran kenapa ada anak laki-laki dalam foto keluarga besar ini dulu. Ada yang bilang anak laki-laki itu sudah meninggal dunia tanpa ada yang tahu, status apa yang dimiliki dia dalam keluarga taesan itu .”
“Bukannya kehidupan dikeluarga taesan begitu menarik ? ini malah membuatku jauh ingin masuk kedalam .”
“Tapi min ho, kelihatan nya hubungan ini akan terasa sia-sia. Gadis ini bukan type gadis yang gampang jatuh cinta, dia paham betul  jika semua pria yang mendekatinya hanya tertarik pada status taesan yang disandangnya. Jika dia setuju dengan perjodohan yang presdir ciptakan bersama presdir taesan, itu berarti dia hanya ingin membuat kesepakatan semata bersama mu tentang status pernikahan kalian nantinya .”
Kelihatannya ju won khawatir dengan apa yang akan terjadi dengan perjodohan bosnya itu
Min ho  menatap kearah luar jendela kamar hotelnya  dengan tatapan aneh, cukup lama dia diam tanpa begriming sedikitpun, kemudian dia berkata
“Bukannya gadis itu kelihatan menarik? Bagaimana dia bisa terus bertahan ketika sudah menjadi bagian dari dalam diri seorang putra hwarang yang lebih suka berfoya-foya dan tidak peduli dengan urusan pasangannya? Bukannya menarik hidup bersama gadis seperti dia, sama-sama pemberontak dan liar. Jika dia berfikir seperti itu, Bukannya bagus kami bisa membuat kesepakatan besar dalam pernikahan ini nantinya ? .”
Ujar min ho cepat, lantas dia kembali berkata
“Asalkan dengan menikah dengannya, presdir mau menyerahkan hwarang resort dan hwarang jewell secara penuh pada ku, aku tidak akan merasa rugi karena sudah rela menggadaikan masa depan ku dengan gadis penerus taesan itu .”
“Akh….aku benar-benar gila dengan jalan pemikiran keluarga kaya seperti kalian, sepertinya status keuangan lebih penting dari pada status pernikahan .”
Eluh ju won cepat, lantas kembali melanjutkan kata-katanya
“Setidaknya, sebelum terus membahas tentang gadis itu dan pernikahan kalian,kau harus terlebih dulu tahu jika yong jae akan tiba di bandara 2 jam lagi .”
“Apa ?.”
Min ho menatap kaget kearah ju won
“APa yang dia lakukan dijepang ?.”
Ju won mengangkat bahunya pelan
“Entalah .”

--------------------------------------------------------------------------------



Tidak ada komentar:

Posting Komentar