Sabtu, 04 Mei 2013

you'r Not Alone 2




 Meskipun aku berdiri diantara ribuan orang yang ada disekitar aku, meskipun aku duduk bersama ribuan orang yang sedang tertawa terbahak-bahak, kenyataan nya belum tentu  aku juga bahagiah dan senang duduk bersama mereka, belum tentu juga aku benar-benar bersama mereka, karena yang aku sadari adalah 'aku hanya seorang diri' diduinia ini

"Apa kau sudah melihat gaun pengantin nya?."
Ibu jo anna bertanya cepat melalui telpon sellularnya kepada jo anna
"Iya, sudah ."
Tubuh jo anna terasa sangat lemas, entah kenapa sepertinya sangat tidak bersemangat sekali
Dia baru saja mencoba gaun pengantinnya, awalnya sempat ragu, tapi dia akhirnya mau juga mencobanya setelah dibujuk oleh pemilik dan pelayan butik tempat dia mengambil gaun pengantin yang sudah dipersiapkan oleh keluarga calon mempelainya itu
"Itu sangat cantik, nona ."
kata pemilik butik itu
Sesaat mata jo anna menoleh kearah kaca sebelah, ruang sebelah disekat oleh kaca tembus pandang. hanya bisa terlihat dari satu sisi saja. jo anna bisa melihat dengan jelas kearah ruang sebelah, tapi orang dari ruangan itu sama sekali tidak bisa melihat kehadiran jo anna
"Uppa, bukankah gaunnya cantik ?." 
Seorang gadis manis bertanya riang kearah seorang laki-laki, jo anna berusaha untuk melihat laki-laki yang dipanggilnya uppa itu, tapi karena terhalang oleh tirai maka dia sedikit kesulitan melihatnya
"Apa anda tidak menyukai nya, nona ?."
Pemilik butik itu bertanya khwatir kearah jo anna, maklum karena jo anna merupakan putri pemilik group taesan maka semua orang sangat takut jika-jika putri satu-satunya pemilik group taesan itu merasa kecewa dengan hasil karya dan pelayanan mereka, apalagi jo anna adalah calon mantunya group hwarang, perusahaan pembuat pakaian terbesar dikorea selatan.bisa-bisa mereka dipecat karena salah membuat model gaun pernikahan
Jo anna tersenyum getir
"Tidak, aku menyukainya ."
Sahut jo anna pelan, dia kembal menatap kearah gadis yang ada disebelahnya itu
"Beruntung"
Eluh jo anna dalam hati
Jo anna memalingkan mukanya, hendak melepaskan pakaiannya, tapi tiba-tiba dia mendengar suara yang sudah tidak asing lagi baginya
"Ah....itu sangat cantik sekali sayang ."
Jo anna tercekat, dia merasa kenal baik dengan suara yang terdengar barusan. buru-buru jo anna menoleh kearah asal suara itu
"Ryu uppa ."
Matanya terbelalak kaget kearah pria yang barusan bicara dengan gadis yang ada diruang sebelahnya
"Bukannya gaun ini snagat mahal sekali, uppa? apakah gadis itu sangat kaya sekali hingga bisa memberikan uang yang banyak kepada uppa ?."
"Dia gadis yang bodoh, percaya dengan kata-kata pria seperti ryu ."
seorang gadis berjalan mendekati gadis yang menggunakan gaun pengantin itu
"Nikmati saja semua nya selagi bisa, bukankah bagus jika uppa bisa menikah dengan gadis itu ?."
"Putri taesang ."
"Sangat menyenangkan menjadi bagian dari keluarga itu ."
Pemilik butik dan pelayan itu kaget dengan ucapan gadis itu, seperti nya mereka ingin marah dan geram, tapi jo anna tersenyum pelan kearah mereka sambil mengangguk pelan seakan-akan berkata
'tidak apa-apa, itu hanya candaan konyol mereka.'
"Ah....aku harus jadi gadis yang manis, menikah dengan pria yang akan menikahi gadis lain. Bukannya nasib ku ini malang sekali ?."
Gadis dengan gaun pengantin itu mengeluh pelan
"Bungkus saja gaunnya ."
Jo anna berkata tenang kearah pemilik butik dan pelayan nya itu
Mereka berdua mengangguk pelan, buru-buru membantu jo anna melepaskan gaunnya dan mengepaknya dalam kotak indah khusus milik butik mereka
"Apakah pria itu sudah gila? bukannya putri taesan adalah calon mantunya pemilik group hwarang, pria dan kedua gadis itu pasti sudah gila melngatakan hal yang tidak-tidak seperti itu."
Pelayan toko itu berbisik kearah majikannya
"jangan urusi urusan mereka, mungkin saja mereka hanya berkhayal dalam keadaan tidur ."
Pemilik toko itu tersenyum kecil
Jo anna ikut tersenyum, lalu berkata
"Apakah aku bisa permisi kebelakang sebentar ?."
"ah..tentu saja, saya akan mengantarkan nona kesana ."
Jo anna menggeleng pelan
"Tidak masalah, aku bisa pergi sendiri kesana ."
"jalan lurus lalu belok kekanan, nona akan melihat ada tulisan toilet wanita disana ."
Setelah berkata seperti itu, jo anna berjalan menuju kearah belakang emngikuti perintah wanita pemilik butik itu
"Aih....kenapa juga jus itu harus tumpah mengenai jeans ku ."
Seoarang wanita mengeluh didalam toilet, dengan  perasaan marah dia menarik selembar tisyu dan mencoba menghapus noda jus berwarna merah yang menempel di celana jeans nya
"Jika menghapusnya dengan menggunakan air, noda itu tidak akan hilang. gunakan saja ini ."
Jo anna menawarkan sebotol kecil pembersih noda kearah gadis itu, gadis itu menoleh dan dengan perasaan kaget dia berkata
"Ommo....jo..jo anna ."
Gadis itu tak lain adalah gadis yang tengah mengepas gaun pengantin yang ruangannya bersebelahan dengan jo anna tadi
"Apa kita saling mengenal ?."
tanya jo anna ramah
"Ommo ."
Tiba-tiba seorang gadis keluar dari salah satu pintu toilet, berteriak kaget saat melihat jo anna. gadis itu adalah teman gadis yang satunya
"Apakah ada sesuatu yang aneh diwajah ku ?."
tanya jo anna lagi
"Bersihkan saja dengan ini, noda itu akan hilang dengan cepat ."
tawar jo anna lagi, lantas jo anna mengeluarkan ponselnya yang tiba-tiba berdering
"Hyung, ada apa ?."
tanya jo anna pelan, membalikkan tubuhnya sambil menghadap kearah cermin. Sesaat dia membersihkan wajahnya dengan tisyu basah
"Iya, aku sudah mencoba mengepas gaunnya, sepertinya aku suka dengan gaun pernikahan nya. Setelah ini aku akan langsung keAmora untuk melihat cincin nya, apakah pas dijari ku atau tidak ."
kedua gadis itu terbelalak kaget mendengar kata-kata jo anna, mereka saling menoleh antara satu dengan yang lainnya
 "Tidak apa-apa, hyung tidak perlu menemani ku, aku bisa pergi sendiri setelah itu langsung menuju ke'taesan. aku akan menghadiri rapatnya setelah dari amora ."
Sesaat jo anna tersenyum, melirik kedua gadis itu melalui cermin
"Iya, aku juga mencintai mu ."
Jo anna berkata pelan sambil tersenyum manis, kemudian menutup telpon sellularnya lantas berbalik kearah kedua gadis itu
"Apakah gaunnya sudah dibersihkan? kalau begitu aku harus pergi sekarang ."
kata jo anna ramah, kemudian meminta kembali botol kecil penghilang noda miliknya, membungkukkan pelan tubuhnya lantas segera berlalu dari hadapan dua gadis itu
"Oh tuhan, pernikahan ?."
"Uppa ."
Yang satunya berteriak histeris, lari keluar toilet untuk menemui ryuyang tengah menunggu mereka di halaman parkiran butik
"Apa kau menelponnya barusan ?."
Tanya gadis itu cepat kearah ryu dengan nafas tersengal-sengal
Ryu mengerutkan dahinya, menatapi heran kedua gadis yang ada dihadapannya
"menelpon siapa ?."
Tanyanya heran
"Kau menelpon putri taesan ?."
Ryu menggeleng pelan, masih dnegan tatapan heran dia berkata
"Tidak, aku  tidak menghubunginya sejak pagi tadi ."
Kedua gadis itu saling menoleh
"Celaka . "
Mereka berteriak histeris bersamaan
"Apa-apan kalian ?."
Ryu berkata heran, merasa malu dengan tingkah dua gadis yang ada dihadapannya, sesaat dia melirik kearah kiri dan kanan, beberapa orang memperhatikan mereka
"Putri taesan itu akan menikah ."
"Apa ?."
"Kami berpapasan di toilet, dia ditelpon oleh seorang pria, dia bicara soal gaun, cincin dan pernikahan ."
"Apa ?."
Semuanya tercekat
Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, Jo anna memperhatikan tiap gerakan mereka dari dalam mobilnya. Bisa dilihat ada berbagai tatapan penuh ekspresi yang ada dimatanya saat ini, marah, benci, kesal, dendam dan sedih bercampur aduk menjadi satu

 --------------------------------------------------------------------------------




 "ckckckkckckck min ho, kapan kau akan segera sadar? aku bisa gila melihat tiap-tiap wanita yang mesuk kedalam kamar mu ."
ju won berkata kesal kearah min ho, sesaat setelah berpapasan dengan gadis yang baru saja dikencani min ho
"Harusnya kau tanyakan kepada para gadis-gadis itu, kenapa juga mau mengejar ku !."
Min ho berkata sambil tertawa pelan
"Kepala ku terasa sakit, kufikir semalam aku masih berada di new york, ternyata aku sudah berada dinegeri gingseng atas permintaan tuan pemilik hwarang, dan saat menjelang subuh aku sudah tidur dengan gadis jepang itu. lalu siang ini aku harus bersiap-siap ke resort hwarang untuk mengikuti rapat. Rasanya kepala ku akan segera pecah ."
min ho mulai mengeluh, berjalan kearah samping lantas membuka lemari pendingin, mengeluarkan sebotol minuman, menuangkan nya kedalam gelas tinggi dan meminumnya hingga habis
"Itu adalah tanggung jawab seoarang putra dari group hwarang ."
kata ju won pelan
"Yah...kau hanya bisa bilang begitu tiap kali aku bicara ."
 cibir min ho
"Baiklah, aku harus segera bersiap-siap untuk pergi ke resort hwarang, menyelesaikan segala urusan dengan cepat setelah itu....let's go party."
"Apa?."
ju won kaget dengan keputusan min wo
"Kau gila, min wo. Jika pak presdir tahu kau melakukan itu, maka celaka lah aku ."
"Tentu saja itu tanggung jawab mu ."
min wo berkata sambil tersenyum tidak peduli kearah ju won
"Oh...lama-lama aku bisa gila ."

----------------------------------------------------------------------------------



Ryu berkali-kali mencoba menghubungi jo anna, tapi sepertinya sia-sia. jo anna sama seklai tidak berniat mengangkat telpon dari ryu, seperti yang dikatakan park hyun, yang berada di club malam itu benar adalah ryu dan kedua gadis itu. Kepala jo anna terasa ingin pecah, sepertinya ini yang kesekian kalinya dia ditipu oleh laki-laki. Semua yang mendekatinya tergiur karena uang dan nama tenar dari keluarganya
"Jo  anna....jo anna....jo anna..... ."
Jo anna menyebut nama nya sendiri dan mengulanginya berkali-kali
"Taesan...taesan...jo anna....jo anna... ."
Dia terus mengulangi kalimat itu berkali-kali
 "Akh...... ."
Jo anna mengacak-acak rambutnya, keliahatnnya dia menjadi sedikit terguncang dan depresi
"Nona ."
Park hyun bertanya bingung kearah jo anna, dia heran melihat tingkah laku jo anna
"Aku harus bertemu dengan ayah ."
Katanya cepat kearah park hyun
"Sekarang."
Cetus jo anna, lantas segera beranjak pergi keluar dari ruang kantornya
"Presdir tengah mengadakan rapat bersama dewan direksi, terlalu lancang jika saya meminta izin untuk menemui presdir dan membicarakan permintaan nona ."
"Apapun, aku tidak peduli itu ."
"Tapi nona ."
tanpa mempedulikan kata-kata park hyun, jo anna segera melangkah meninggalkan ruangannya. Park hyun kelihatan panik, takut jika langkah jo anna adalah salah, takut jika kelakuan jo anna malah berdampak buruk pada sifat tuan nya yang keras kepala
tapi sepertinya kekhawatiran park hyun sia-sia, saat tiba di depan ruang rapat kantor, rupanya rapat sudah dibubarkan dan satu-persatu dewan direksi sudah berhamburan keluar
"Aku ingin bicara ."
Kata jo anna cepat kearah ayah nya, tuan jang lee yong, Kepala Co taesan, grup yang mengelola ekspor impor pakaian dan mall taesang terbesar dikorea selatan
"Ada hal mendesak apa yang harus dibicarakan? hingga putri taesang memaksa masuk kedalam ruang rapat dereksi?."
ayah jo anna bertanya heran kearah putri nya itu
secara jujur, hubungan ayah dan anak ini tidak lah begitu baik dan menyenangkan. seumur hidup jo anna, dia tidak pernah menyukai ayahnya karena sikap dan tingkah laku ayahnya yang dingin dan selalu sibuk mengurusi soal taesang group.
"Aku ingin membuat sebuah kesepakatan ."
Kata jo anna tiba-tiba
Tuan yong sedikit mengernyitkan dahinya
"Kesepakatan ?."
Tanya nya tiba-tiba
"Aku akan menikah setelah pulang dari jepang, karena itu izinkan aku menggunakan pasport ku selama satu bulan ini. aku akan melakukan perjalanan kesana, sendiri tanpa pengawal. Aku juga akan menyelesaikan urusan taesang yang tertunda dijepang ."
tutur jo anna lantang, kemudian dia memberikan sesuatu dari tangannya kepada ayah nya
"Tolong jangan mempertimbangkan nya lagi hanya untuk kali ini, setelah itu aku pasti akan menikah dengan putra penerus hwarang tanpa perlawana ."
Jo anna bicara sambil memberikan pasport palsunya kepada ayah nya
"Aku hanya minta waktu satu bulan untuk menggunakan pasport ku yang asli, dan biarkan aku menggunakan nama masa kecilku, satu kali ini saja ."
sambung jo anna lagi
Tuan yong diam sesaat, memandangi wajah putrinya dengan seksama. dia merasa cukup heran dengan permintaan putrinya yang tiba-tiba. Jo anna sama sekali tidak ingin menggunakan nama putri taesan dipundaknya, dia meminta ayahnya memberikan nama yang pernah dibencinya semasa dia kecil dulu secara tiba-tiba.tuan yong melirik kearah sekretarisnya...
"Ya tuan ."
Sekretarisnya membungkukkan tubuhnya pelan tanda mengerti
"Hanya 1 bulan, pulanglah 2 hari sebelum acara pernikahanmu. Ayah tahu kau tidak akan pernah melarikan diri dengan alasan apapun, ayah percaya kau akan menepati janji mu. Meskipun ayah tahu jika ada sesuatu yang membuatmu kesal dan marah saat ini, setidaknya itulah alasan mu untuk melakukan perjalanan kejepang. Tenangkan saja fikiran mu, hadiri rapatnya jika kau mau, jika tidak ibu mu yang akan menghadiri rapat itu ."
Ayahnya berkata cepat, lantas segera membalikkan tubuhnya
Jo anna cukup kaget, saat ayah nya bisa memahami keadaannya sekarang.
"Ayah ."
Kali ini ayahnya yang kaget, sudah lebih dari 12 tahun jo anna tidak pernah memanggil sebutan itu kepadanya, dia menghentikan langkahnya sesaat
"Terima kasih ."
Ucap jo anna pelan, lalu ikut membalikkan tubuhnya dan mulai melangkah  menjauhi ayahnya
Keadaan menjadi hening diantara mereka, mereka sama-sama melangkah pergi melalui arah yang berbeda dengan fikiran mereka masing-masing

To be continue....
You'r not alone 3

Coment :
Aduh....pusing juga bikin ceritanya hingga ke part 2,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar